Kondisi pandemi yang masih kita alami saat ini membuat pekerja sektor informal lebih kreatif memanfaatkan peluang. Para pekerja sektor informal ini sangat beragam, mulai dari ojek online, reseller atau dropshiper di toko daring, sampai ke para freelancer maupun content creator (baik yang berbasis di YouTube, Instagram, TikTok, dan sebagainya). Mereka umumnya pekerja lepas tetapi masih bisa mengoptimalkan platform daring sebagai sumber penghasilannya. Mereka ini lah salah satu penggerak gig economy.
Gig economy merupakan sistem pasar tenaga kerja bebas yang memperbolehkan pihak perusahaan mengontrak pekerja independen untuk jangka waktu pendek. Mengapa keadaan ini disebut dengan ‘gig economy’? Kata ‘gig’ dalam istilah ‘gig economy’ merujuk ke ‘pekerjaan untuk periode waktu tertentu’.
Sistem ini merujuk pada istilah maraknya pekerja freelance atau staf yang direkrut untuk proyek-proyek jangka pendek, atau pada saat dibutuhkan saja. Bagi seorang freelancer yang terampil, mereka dapat dengan mudah bekerja di manapun dengan fleksibel dan memperoleh penghasilan yang baik.
Ada 3 pelaku dalam gig economy, yaitu:
1. Perusahaan
Perusahaan merupakan pelaku atau aktor yang menjadi kekuatan utama dalam gig economy. Tidak sembarang perusahaan yang dimaksud menjadi aktor dari gig economy. Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang sejenis dengan Uber, Grab, Gojek, Lyft, Airbnb, Etsy, TaskRabbit, dan lainnya. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kesamaan ciri-ciri yaitu:
· Memfasilitasi transaksi langsung antara konsumen dan produsen.
· Jadwal kerja yang fleksibel untuk pekerja.
· Pembayaran online dari platform.
· Profil dan ulasan online dari produsen dan konsumen.
2. Pekerja
Pekerja dalam gig economy dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pekerja penyedia jasa dan pekerja penyedia barang. Yang termasuk dalam pekerja penyedia jasa adalah pengemudi, kurir, tukang, dan lain sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam pekerja penyedia barang adalah seniman, pengecer pakaian, pengrajin, dan lain sebagainya.
3. Konsumen
Seperti definisi konsumen pada umumnya, konsumen merupakan pihak yang menikmati barang atau jasa yang ditawarkan dalam pasar ekonomi. Konsumen merupakan salah satu aktor gig economy yang penting. Hal ini disebabkan tanpa adanya konsumen, maka transaksi tidak akan dapat berjalan.
Sistem ini tentunya bukan tanpa tantangan bagi pelakunya, tapi dengan adanya API Bank Raya, tantangan tersebut menjadi lebih mudah dihadapi. Mari giatkan gig economy bersama Bank Raya!